Dalam surat menyurat dengan beberapa kerabat orang Belanda, tersirat cita-cita Kartini terhadap perempuan Indonesia era kolonial.
- Salah satu karya besar Raden Ajeng Kartini, yang wafat pada 17 September 1904, adalah sebuah korespondensi yang dibukukan dengan judul"Habis Gelap Terbitlah Terang". Dalam surat menyurat dengan beberapa kerabat orang Belanda, tersirat hasrat dan cita-cita Kartini terhadap perempuan Indonesia yang kala itu masih dalam era kolonialisme.
Kala itu, usia Kartini 23 tahun. Dia selalu bersemangat menceritakan apa yang dilihat, dirasa dan dipikirkannya. Dari soal kehidupan perempuan di Jawa, orang Tiongkok hingga masalah agama. Pada tahun 1938, Armyn Pane ikut menerjemahkan dengan judul"Habis Gelap Terbitlah Terang" yang dicetak ulang berkali-kali. Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Terhadap Pasien, Perawat RSUD Kartini Jepara Dibebastugaskan
Tahun 1923 versi Belandanya dicetak ulang untuk keempat kalinya oleh N.V. Electric Drukkerij “Luctor et Emergo”, dengan judul yang sama:"Door Duisternis tot Licht: Gedachten over en voor het Javaansche Volk".
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Mengenang Hari Wafat RA Kartini (I): Sebuah Misteri 17 September 1904RA Kartini meninggal dalam usia 25 tahun, empat hari setelah melahirkan anak pertama, Soesalit Djojoadhiningrat.
続きを読む »
Mengenang Hari Wafat RA Kartini (II): Sang Pahlawan Emansipasi yang Direnggut PreeklamsiaRaden Ajeng Kartini (lahir di Rembang 21 April 1879) dipercaya meninggal karena preeklamsia, pada 17 September 1904 di Rembang, pada usia 25 tahun.
続きを読む »
Doa Akhir Zaman Agar Selamat di Hari Kiamat, Amalkan Setiap HariBacaan doa akhir zaman agar selamat di hari kiamat dan akhirat
続きを読む »
Profil dan Biodata Eko Parwoto, Mengenang Sang Arsitek Kawakan IndonesiaMengenal sosok Eko Parwoto dari profil dan biodatanya, semoga karyanya abadi untuk terus mengingatkan semua orang atas jerih payah yang diberikan untuk setiap buah tangan.
続きを読む »
Mengenang Handry Satriago, Bos GE Indonesia yang Puluhan Tahun Lawan KankerDalam catatan detikcom, pria kelahiran Pekanbaru, Riau, 13 Juni 1969 itu sudah lebih dari 30 tahun duduk di atas kursi roda lantaran kanker getah bening.
続きを読む »