Menko Airlangga Hartarto menjelaskan, saat ini pemerintah perlu mengamankan Devisa Hasil ekspor (DHE) karena banyak negara yang berebut likuiditas dolar AS di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Liputan6.com, Jakarta - Pmerintah tengah mencari jalan untuk mengantisipasi pengetatan likuiditas di tengah gelojak ekonomi dunia. Salah satu cara yang tengah direncanakan adalah mewajibkan eksportir untuk menyimpan Devisa Hasil Ekspor di dalam negeri selama 3 bulan.
Pemerintah berencana menerapkan aturan terbaru mengenai jangka waktu penyimpanan DHE di dalam negeri pada semester I 2023. “Insya Allah ,” katanya. “AS terus meningkatkan tingkat suku bunga, kita mengkhawatirkan terjadi capital flight,” kata AIrlangga Hartarto. Menurut politikus Partai Golkar itu, hingga saat ini masih banyak eksportir yang masih memarkirkan dana mereka di luar negeri, hingga pertumbuhan cadangan devisa Indonesia tidak sebanding.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Bahlil Bongkar Pemicu Eksportir Bawa Kabur Devisa ke LNBahlil Lahadalia menyoroti perihal perdebatan terkait pengaturan devisa hasil ekspor (DHE).
続きを読む »
BI Rilis Aturan Baru Tarik Valas Eksportir, Sudah Tepat?BI Rilis Aturan Baru Tarik Valas Eksportir, Bisa Perkuat Devisa?
続きを読む »
Dolar Eksportir Bakal Ditahan 3 Bulan, Kapan Berlaku?Revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 tahun 2019 tentang devisa hasil ekspor (DHE) akan selesai dalam waktu dekat.
続きを読む »
Biaya Tinggi Perbankan Dorong Devisa Hasil Ekspor KaburPinjaman dari bank luar negeri menjadi salah satu jawaban untuk menjalankan usaha karena biayanya jauh lebih murah dibandingkan bank di dalam negeri.
続きを読む »
BI Sedot Valas Eksportir, Likuiditas Perbankan Terancam Gak?BI Sedot Valas Eksportir, Likuiditas Perbankan Terancam Gak Nih?
続きを読む »