Polri mengatakan penyemprotan gas air mata guna pengamanan terhadap BP Batam yang mengukur dan mematok lahan.
"Ini adalah kegiatan pengamanan, imbas dari pada gas air mata yang tujuannya adalah untuk membubarkan warga," sambungnya.
"Jadi kita tidak bentrok, tapi kita melakukan pengamanan. sekali lagi poinnya adalah situasi kondusif. Tidak ada korban di pihak masyarakat dan di pihak aparat keamanan," katanya. Untuk diketahui, petugas gabungan dari TNI, Polri, dan Ditpam Badan Pengusahaan Batam terlibat bentrok dengan warga Pulau Rempang, Batam, hari ini. Warga tidak terima pemasangan patok sebagai langkah merelokasi. Penolakan lantas berujung bentrok dengan aparat.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Soal Bentrok Warga dengan Aparat di Pulau Rempang, Polri sebut Tak Ada Korban!Kepolisian Republik Indonesia (Polri) klaim tak ada korban luka dan jiwa terkait bentrokan yang terjadi antar warga Pulau Rempang dengan aparat keamanan.
続きを読む »
Cerita Warga soal Ibu-Anak Tinggal Kerangka di Depok: Jarang Keluar Rumah, Ayah Wafat 10 Tahun LaluWarga sebut sebelum ditemukan tewas, ibu dan anak tersebut dikenal jarang keluar rumah.
続きを読む »
Polri: BP Batam sudah siapkan ganti rugi bagi warga RempangPolri memastikan Badan Pengusahaan (BP) Batam sudah menyiapkan ganti rugi bagi warga di Pulau Rempang, Batam, terkait rencana pengembangan kawasan ...
続きを読む »
ISESS Kritik Polri Represif dan Pakai Gas Air Mata ke Warga RempangPengamat Kepolisian dari ISESS Bambang Rukminto menilai polisi tak memahami aturan yang dibuatnya sendiri dalam menangani aksi warga di Pulau Rempang, Batam.
続きを読む »
Proyek Rempang EcoCity, Penolakan Petugas Pematok Lahan Berujung Bentrok Warga dan Aparat TNI-PolriBadan Pengusahaan Batam dan PT Makmur Elok Graha akan membangun kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi.
続きを読む »