Diduga ada empat klaster penerima aliran dana korupsi BTS Kemenkominfo.
JAKARTA — Masyarakat Anti Korupsi Indonesia bersama Lembaga Pengawasan, Pengawalan, dan Penegakan Hukum Indonesia membeberkan temuan empat klaster dalam skandal dugaan korupsi dan tindak pidana pencucian uang proyek infrastruktur BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika . Salah satunya, aliran uang diduga mengalir hingga Komisi I DPR.
Kurniawan menjadi perwakilan LP3HI dan MAKI dalam sidang perdana praperadilan terhadap Jampidsus-Kejakgung serta Komisi III DPR RI perihal desakan agar penyidikan tersangka korupsi BTS 4G Bakti Kemenkominfo juga turut menggunakan pasal-pasal dalam UU Nomor 8/2010 tentang TPPU. Akan tetapi, sidang perdana pada Senin itu digelar singkat tanpa kehadiran pihak Kejakgung maupun Komisi III. Karena itu, hakim menunda persidangan sampai 4 Juli 2023 mendatang.
Dalam klaster kedua, terkait dengan lembaga pengawasan, LP3HI dan MAKI menuding adanya aliran uang ke para anggota Komisi I di DPR dan ke BPK. Kurniawan mengatakan, bukti aliran uang ke klaster lembaga pengawasan tersebut diperoleh dari pengakuan tersangka Windy Purnomo . WP adalah tersangka dari pihak swasta selaku direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera yang menjadi penghubung dan salah satu penghubung serta penyalur uang ke sejumlah pihak di Kemenkominfo, Bakti, serta di DPR juga BPK.
Selanjutnya dalam klaster pemborong, penyalur uang, kata Kurniawan, adanya inisial JS. Nama tersebut disebut Kurniawan adalah pihak swasta selaku pemborong dalam paket besar 1, 2, dan 3 pembangunan dan penyediaan infrastruktur BTS 4G Bakti Kemenkominfo. “JS mendapatkan keuntungan ilegal Rp 1 triliun,” kata Kurniawan.
Melalui praperadilan tersebut, LP3HI dan MAKI meminta majelis hakim PN Jaksel untuk memerintahkan Jampidsus melanjutkan proses penyidikan korupsi BTS 4G Bakti Kemenkominfo dengan menggunakan sangkaan TPPU terhadap semua tersangka yang sudah ditetapkan. Sejumlah legislator di DPR membantah soal aliran dana tersebut. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, Sturman Panjaitan, mengaku tak tahu ihwal informasi tersebut. Sturman diketahui mengikuti rapat-rapat Komisi I soal penganggaran di Kemenkominfo."Aku tidak tahu,. Jadi, saya tidak tahu, jadi saya tidak bisa jawab ke mana mengalir ke mana," ujar Sturman, beberapa waktu lalu.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Fuji An Nyaris Gila Hingga Kena Mental Usai Uang Hasil Kerja Kerasnya Diduga Diembat Rekan SendiriFujianti Utami belum lama ini telah layangkan somasi untuk mantan rekan kerjanya sendiri. Fujianti Utami sebut rugi miliaran lantaran uang hasil kerja kerasnya diduga diembat oleh rekannya sendiri hingga ia nyaris gila.
続きを読む »
KPK Ungkap Lukas Enembe Diduga Dibantu Warga Singapura untuk Cuci Uang Hasil KorupsiGubernur Papua nonaktif Lukas Enembe disebut dibantu oleh warga negara Singapura dalam melakukan tindak pidana pencucian uang atau TPPU.
続きを読む »
Fuji Geram Eks Rekan Kerja yang Diduga Tilap Uang Miliaran Malah LiburanFuji mengungkapkan kekesalannya terhadap eks rekan kerjanya yang diduga menilap dan menggelapkan uangnya senilai miliaran rupiah.
続きを読む »
KPK Pamer Tumpukan Uang Rp 81,6 Miliar di Kasus Pencucian Uang Lukas EnembeKPK memakerkan tumpukan uang terkait dengan kasus korupsi dan pencucian uang terdakwa Gubernur Papua non aktif Lukas Enembe.
続きを読む »
Fujian Kehilangan Honor Miliaran Rupiah hingga Siap Laporkan Mantan Karyawan ke Polisi - Wartakotalive.comFujian mengaku kehilangan uang hingga miliaran rupiah. Uang tersebut adalah hasil keringat Fujian yang diduga dipakai pelaku untuk memenuhi kepentingan pribadinya. (ld0
続きを読む »