Pemerintah diminta segera mengungkap penyebab pasti penurunan remitansi tersebut,
adalah transfer uang yang dilakukan pekerja asing ke penerima di negara asalnya. Selain bantuan internasional, uang yang dikirimkan pekerja migran merupakan salah satu arus uang terbesar di negara berkembang.
Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat mencatat remitansi yang masuk dari Januari-November 2022 sebesar Rp 580,83 miliar. Angka itu turun Rp 439,17 miliar jika dibandingkan dengan remitansi yang masuk pada 2021 yang mencapai Rp 1,02 triliun. Padahal pada 2021, pandemi secara global masih terjadi.
Lestari berharap, pemerintah segera mengungkap penyebab pasti penurunan remitansi tersebut, untuk menghindari adanya potensi pelanggaran hak-hak para PMI di sejumlah negara. Jika sudah ditemukan pemicunya, para pemangku kepentingan harus segera menuntaskan masalah yang dihadapi para PMI itu.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Penurunan Remitansi Harus Diinvestigasi PenyebabnyaRemitansi adalah transfer uang yang dilakukan pekerja asing ke penerima di negara asalnya
続きを読む »
Awas Ada Uang Rp 100 Ribu Baru Palsu, Begini Cara Bedakannya!Peredaran uang palsu masih suka ditemukan di Indonesia. BI pernah menyatakan uang yang paling banyak dipalsukan adalah uang kertas pecahan Rp 100.000.
続きを読む »
Cerita Eks Penghuni Kampung 1001 Malam Surabaya, Diberi Pekerjaan dan Tinggal di Rusun |Republika OnlineAda 12 orang yang tinggal di rusunawa Sumur Welut telah diberi pekerjaan.
続きを読む »
Wajah Baru Kampung Melayu Diharapkan Jadi Penyangga Wisata Semarang LamaRADARSEMARANG.ID, Semarang – Revitalisasi Kampung Melayu di Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang selesai dilakukan. Kawasan ini masuk dalam cagar budaya. Kampung Melay…
続きを読む »
Kelurahan Kebonsari Jember Jadi Lokasi Wisata Kampung Mural 3D |Republika OnlineKegiatan itu merupakan langkah nyata untuk membangkitkan perekonomian.
続きを読む »