Hassanudin (42), pria yang tewas di Taman Impian Jaya Ancol akibat kekerasan, diduga dianiaya selama dua jam oleh empat oknum petugas keamanan.
Kanit Reskrim Polsek Pademangan Iptu I Gede Gustiyana mengatakan, kekerasan tersebut dilakukan secara bergantian sehingga korban mulai tidak sadarkan diri dan meninggal dunia.
"Jadi, keterangan para pelaku, korban ini kata mereka adalah residivis atau orang yang suka melakukan tindak pidana pencurian seperti handphone dan dompet, baik itu di dalam bus maupun tempat umum," kata Gustiyana "Mungkin, menurut perkiraan kami, mereka melakukan tindakan kekerasan itu agar membuat korban mengakui itu," ucap Gustiyana.Namun nasib nahas menimpa Hassanudin. Dia meninggal dunia akibat kekerasan ini. Napasnya terhenti saat pelaku hendak membawanya ke rumah sakit.
Polisi menjerat keempat dengan Pasal 170 Ayat ke-3e KUHP juncto Pasal 351 Ayat KUHP dengan ancaman pidana selama 12 tahun penjara.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Taman Impian Jaya Ancol Serahkan Kasus Penganiayaan oleh Sekuriti ke PolisiKeempat tersangka menginterogasi korban Hasanuddin, 42, karena mencurigainya telah melakukan pencurian tanpa bukti dan tidak berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk memproses penyelidikan lebih lanjut. Akibatnya korban akhirnya meninggal dunia
続きを読む »
XYZ Festival 2023 Digelar 26 Agustus 2023Taman Impian Ancol, Jakarta akan menjadi pusat panggung XYZ festival 2023 pada Agustus mendatang
続きを読む »
4 Sekuriti Ancol Ditangkap Usai Aniaya Pria Dicurigai Maling sampai TewasPolisi menangkap 4 orang sekuriti Taman Impian Jaya Ancol. Mereka ditangkap usai melakukan penganiayaan terhadap pria yang dicurigai maling hingga tewas.
続きを読む »
Ancol percayakan kepolisian usut penganiayaan oleh sekuriti alih dayaManajemen Taman Impian Jaya Ancol mempercayakan kepada penyidik Kepolisian Sektor Pademangan untuk mengusut dugaan tindakan penganiayaan oleh sekuriti alih ...
続きを読む »
Dicoret dari Paskibraka Nasional, Doni Amansa: Mereka Curi Impian SayaPaskibraka nasional asal Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) Doni Amansa menyebut panitia seleksi telah mencuri impiannya.
続きを読む »