BEBERAPA bulan setelah terpilihnya Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), penulis berkesempatan bertemu singkat dengan beliau.
Dalam pertemuan singkat itu, salah satu hal yang disampaikannya tentang upaya NU merespons perkembangan ekstremisme. Beliau merasa sepertinya perlu ada strategi inovatif merespons hal tersebut.
Kontestasi NU dengan gerakan purifikasi Islam terlihat dalam awal-awal kesejarahannya. Benturan antar-Islam puritan dan tradisi menjadi tidak terelakkan. Benturan semangat purifikasi dan menjaga tradisi pada bagian lain mengisahkan episode lahirnya Pancasila yang menjadi salah satu milestone NU dalam perumusan konstitusi negara pada 1945. Pada tahun yang sama, lahir resolusi jihad atas prakarsa KH Hasyim Asy’ari.
Pada era Orde Baru, sejarah mencatat penerimaan NU terhadap asas tunggal Pancasila di tengah kontroversi penolakan beberapa elemen Islam pada 1985. Hal itu dilandasi konsistensi nilai-nilai NU untuk menjaga keharmonisan hubungan agama dan negara serta kontribusi agama terhadap bangsa Indonesia yang beragam.
Apakah hanya ideologi yang menyebabkan aksi ekstrem dapat terjadi? Tentulah tidak. Pendanaan menjadi salah satu faktor vital bagi kelompok ekstrem. Ibarat darah dalam tubuh, pendanaan ialah darah bagi jaringan teror untuk dapat bergerak leluasa. Kita menyaksikan bagaimana penyebaran ideologi ekstrem di dunia maya makin masif. Contoh terbaru ialah pelaku yang ditangkap Densus 88 berinisial AW di Yogyakarta. Makin sering publik menerima informasi relasi antara pelaku teror dan aktivitas media sosial. Umumnya pelaku teror individual memiliki relasi kuat dengan aktivitas bermedia sosial.Berbicara mengenai ekosistem ekstremisme, tentu kita perlu menguaknya dari kondisi sosiologis.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Wuling Siapkan Strategi Menghadapi Ancaman Strategi Global 2023Wuling mengaku optimistis bisa menghadapi dinamika pasar otomotif nasional di tengah ancaman resesi global.
続きを読む »
Antisipasi Penyebaran Ekstremisme di Lapas Perlu Dimaksimalkan”Napi umum di penjara biasanya mencari sandaran agama untuk penebusan dosa karena merasa bersalah. Mereka mendapatkannya dari napi teroris yang mereka anggap berpengetahuan lebih soal agama,' kata peneliti IACSP, Rakyan. Polhuk AdadiKompas
続きを読む »
Menjaga Wayang Kulit Tetap Hidup di Kalangan Anak MudaWayang kulit sudah diakui oleh dunia sebagai salah satu warisan budaya takbenda. Dengan itu, nilai kultural yang dimiliki oleh wayang kulit sangatlah kental.
続きを読む »
Menjaga Indonesia dari Politik IdentitasSelain memperkuat regulasi pemilu untuk memitigasi politik identitas, penting bagi parpol dan elite sentrumnya untuk mempromosikan politik berbasis akal sehat dan narasi yang konstruktif berbasis gagasan. Opini AdadiKompas
続きを読む »