Rencana penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat menjadi bukti bahwa negara mulai mengakui kesalahan masa lalunya.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo telah memberikan pengakuan terhadap sejumlah kejahatan berat yang dilakukan negara pada masa lalu. Ada 12 kasus pelanggaran hak asasi manusia yang disorot. Salah satunya adalah peristiwa pembunuhan massal tahun 1965 - 1966.
Aksi pembersihan 'terhadap' orang-orang yang dianggap komunis dan Sukarnois memang berlangsung cukup massif. Di berbagai daerah terjadi pembantaian. Ladang pembantaian terhadap orang-orang yang dianggap komunis itu terbentang di berbagai penjuru. Paling parah tentu kawasan eks Karesidenan Surakarta, Mataraman Jawa Timur, Banyuwangi, hingga Bali.
Soal berapa jumlah korban, sampai sekarang belum ada angka pasti. Setiap kubu memiliki versinya masing-masing. Robert Crib, seorang peneliti asal Australia dalam buku The Indonesian Killings: Pembantaian PKI di Jawa Bali 1965-1966 memperkirakan 500.000 hingga 3 juta warga negara Indonesia tewas selama aksi pembersihan tersebut.
Langkah progresif pernah dilakukan oleh Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Gus Dur saat dia memerintah telah secara terbuka meminta maaf atas pembantaian pada tahun 1965-1966. Permintaan maaf Gus Dur selain mewakili negara juga NU. Pihak yang sebenarnya menjadi korban dalam ontran-ontran tersebut.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Bertambah Pasokan Senjata Berat untuk Ukraina dari Negara-negara BaratDukungan artileri untuk Ukraina terus bertambah. Negara-negara barat terus-terusan memasok senjata berat ke negara yang tengah berperang melawan Rusia itu.
続きを読む »
Sekjen NATO Jens Stoltenberg Minta Negara-negara Sekutu Kirim Lebih Banyak Senjata Berat untuk UkrainaSekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah meminta negara-negara sekutu untuk kirim lebih banyak senjata berat berlapis baja ke Ukraina di tengah perang.
続きを読む »
Kasus Brigadir J, Kuat Ma'ruf Dinilai Berbelit dan Tidak Mengakui PerbuatannyaJaksa menilai Kuat Ma'ruf berbelit-belit dan tidak mengakui perbuatannya bersama-sama Ferdy Sambo dan terdakwa pembunuhan berencana Brigadir J lainnya.
続きを読む »
Perang di Ukraina Memasuki Fase Penting, NATO Dorong Anggota Tambah Bantuan SenjataPerang di Ukraina Memasuki Fase Penting, NATO Dorong Anggota Tambah Bantuan Senjata PerangRusia-Ukraina
続きを読む »
Survei: Warga Hongaria Menentang Sanksi ke RusiaSurvei mengungkap sebagian besar warga Hongaria menentang sanksi yang dijatuhkan negara-negara Barat ke Rusia
続きを読む »