Malaysia berpendapat langkah tegas bisa mengakhiri kekejaman militer di Myanmar.
REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada Jumat mengeluarkan seruan keras kepada sesama anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara untuk mengambil langkah-langkah baru dalam menekan pemerintah Myanmar yang dikuasai militer. Langkah baru ini diperlukan untuk mengakhiri kekejaman militer terhadap negara dan rakyatnya sendiri.
Baca Juga “Tetapi tidak ada negara saat ini yang boleh melanjutkan kebijakan diskriminatif, meminggirkan rakyat mereka atau mengintimidasi, atau lebih buruk lagi, melakukan kekerasan terhadap rakyat Anda sendiri,” kata Anwar. “Akan ideal jika kita memiliki konsensus yang kuat, dan memberikan pesan yang kuat kepada rezim Myanmar,” kata Anwar.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Kasus Gagal Ginjal Anak, KPAI Desak Negara Tanggung Jawab |Republika Online'Ini ada hak-hak warga negara yang hilang loh, tidak sedikit,' kata Jasra.
続きを読む »
KPAI Desak Negara Untuk Berikan Seluruh Hak Keluarga Pasien GGAPAWAKIL Ketua KPAI Jasra Putra mendorong agar negara segera bertanggung jawab atas hilangnya hak ratusan korban akibat kasus gagal ginjal akut progresif atipikal (GGAPA).
続きを読む »
India Ajak Negara-negara G20 Batasi KriptoPemerintah India di bawah Perdana Menteri Narendra Modi menganggap transaksi kripto tak ubahnya skema Ponzi.
続きを読む »
Warga Malaysia dan Myanmar Turut Dievakuasi oleh Tim KBRI Ankara Dampak Gempa di TurkiDirjen Perlindungan WNI, Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, menyebut ada warga negara Malaysia dan Myanmar yang turut serta dievakuasi oleh tim KBRI Ankara.
続きを読む »
Polda Kalbar dan Kepolisian Malaysia Bahas Kriminalitas di PerbatasanPolda Kalbar dan Kepolisian Diraja Malaysia (PDRM) Kontijen Sarawak Malaysia membahas ancaman kejahatan di sepanjang garis perbatasan Indonesia-Malaysia.
続きを読む »