Penurunan pendapatan industri asuransi jiwa sebagian besar dipengaruhi oleh shifting produk dan metode pembayaran premi oleh masyarakat.
Bagikan A- A+ Bisnis.com, JAKARTA-- Pendapatan asuransi jiwa menurun 7,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada 2022. Per 31 Desember 2022, pendapatan industri mencapai Rp223 triliun.
Adapun total pendapatan premi mencapai Rp192 triliun sepanjang tahun 2022. Angka tersebut turun 5,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp202 triliun. Hal tersebut terlihat dengan adanya pertumbuhan pada total tertanggung, tetapi masih tertahannya pendapatan premi. Sementara itu, total uang pertanggungan meningkat mencapai Rp4.890 triliun atau naik 12,2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp4.358 triliun.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Perusahaan Asuransi Jiwa Belum Menyerah Pasarkan Unit LinkAsosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menegaskan, industri asuransi jiwa belum menyerah untuk memasarkan produk unit link.
続きを読む »
AAJI: Pendapatan Asuransi Jiwa Tahun 2022 Turun Jadi Rp 223 Triliun |Republika OnlinePenurunan ini disebabkan oleh turunnya pendapatan premi tunggal.
続きを読む »
Punya Asuransi Jiwa, Apa Harus Dilaporkan Dalam SPT Pajak?Sebagian dari Anda tentu ada yang sudah memiliki polis asuransi jiwa, perlu lapor pajak nggak ya?
続きを読む »
AAJI Catat Nasabah Asuransi Jiwa Tembus 85,01 Juta OrangAsosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat 85,01 juta orang sebagai tertanggung di industri asuransi jiwa hingga akhir 2022.
続きを読む »
Jumlah Tertanggung Asuransi Jiwa Tembus 85 Juta, Kenapa Naik?Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memaparkan, total tertanggung dari industri asuransi jiwa sebesar 85,01 Juta, naik berapa?
続きを読む »
Ini Dampak Penjamin Polis bagi Industri Asuransi JiwaPenjamin Polis akan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan asuransi jiwa setelah kasus Jiwasraya, AJB Bumiputera 1912, hingga Wanaartha Life
続きを読む »