DW Indonesia berbincang dengan Dr. Guido Schnieders, Director Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) Jakarta tentang mengapa berkuliah di perguruan tinggi di Jerman sangat diminati. Saat ini ada 5.600 mahasiswa Indonesia di Jerman yang belajar di berbagai universitas.
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 bukan hanya akan menjadi momen pergantian pemimpin negara. Pemilu juga punya pengaruh besar dalam berbagai sistem pemerintahan, politik, pembangunan, sampai pendidikan. DW Indonesia berbincang dengan Dr. Guido Schnieders, Director Deutscher Akademischer Austauschdienst (DAAD) Jakarta tentang mengapa berkuliah di perguruan tinggi di Jerman sangat diminati.
Mulai dari universitas yang berkualitas, jurusan kuliah dengan reputasi baik, hingga ke romansa kehidupan khas kota kecil Jerman yang menjadi salah satu daya tarik. DW Indonesia: Dr. Schnieders, hingga kini ada berapa jumlah pelajar Indonesia yang menimba ilmu ke Jerman? Dr. Guido Schnieders: Jerman banyak dipilih karena terjangkau, aman, peluang kerja besar, dan ramah muslim. Saat ini kami memiliki 5.600 mahasiswa Indonesia di Jerman yang belajar di berbagai universitas. Lebih dari 100 atau 200 orang dari mereka adalah siswa yang terdaftar dengan beasiswa Jerman. Jadi mayoritas orang Indonesia di Jerman belajar dengan beasiswa dari Indonesia atau biaya sendir
Pemilihan Umum Pemilu 2024 Berkuliah Di Jerman Mahasiswa Indonesia Di Jerman Beasiswa Jerman
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Kekerasan Budaya dalam Pemilihan Umum di IndonesiaIndonesia selama ini dipuji dunia sebagai negara hukum dan negara demokrasi Islam terbesar yang mampu merawat keragaman. Namun, dalam waktu singkat menjelang Pemilihan Umum 2024, negara ini berubah menjadiadalah netralitas palsu dan kecurangan yang diperlihatkan justru oleh penyelenggara negara, dengan pengerahan kekuatan struktur negara dan sumber dana tanpa batas. Kecurangan masif dimulai dari politisasi yudisial dan penyebaran kesadaran palsu kepada publik bahwa semua wajar tanpa pelanggaran hukum. Namun, sebenarnya keruntuhan demokrasi sedang terjadi, perlahan tetapi pasti, dan membahayakan kohesi masyarakat. Berbagai kecurangan politik itu dapat dikategorikan sebagai kekerasan budaya. Dalam era digital ini, kekerasan tidak harus dalam bentuk perang dan penyerangan fisik, tetapi juga penyerangan terhadap kesadaran berupa pengikisan nilai-nilai, ide, dan peranan yang ditujukan terus-menerus kepada seseorang atau kolektiva (Greenland & Mocek, 2020)
続きを読む »
Keterbukaan dalam Debat Pemilihan UmumDebat menjelang hari pemungutan suara menjadi momentum krusial dalam pemilihan umum. Debat menjadi forum pemenuhan hak informasi bagi publik dan ajang bagi para kandidat untuk menampilkan visi-misi serta kelebihan mereka.
続きを読む »
Politik Uang dalam Pemilihan UmumPolitik uang merupakan praktik yang merusak proses pemilihan umum dan demokrasi
続きを読む »
Pemilihan Umum 2024 dan Dugaan Penyalahgunaan Bantuan SosialProses menuju Pemilihan Umum 2024 diwarnai oleh beragam tindakan dan aksi penggunaan kekuasaan untuk menopang kemenangan pasangan calon (paslon) tertentu dan partai-partai yang berada dalam lingkaran kekuasaan. Ditemukan banyak pendomplengan dalam pemberian bantuan sosial (bansos) untuk kepentingan elektoral.
続きを読む »
Butuh upaya lebih untuk tingkatkan partisipasi pemilih di luar negeriMenurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), tingkat partisipasi pemilih di luar negeri dalam dua pemilihan umum (pemilu) terakhir masih rendah, yaitu di bawah ...
続きを読む »
Perusahaan ERP Jerman Didenda USD 220 Juta karena Praktik Suap di IndonesiaPerusahaan ERP asal Jerman didenda sebesar USD 220 juta atau setara Rp 3,4 triliun karena terbukti melakukan praktik suap ke pejabat publik Afrika Selatan, dan Indonesia. Kasus ini sedang diselidiki oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indonesia.
続きを読む »