Sejumlah pasien yang berobat ke klinik maupun poliklinik di dua rumah sakit milik pemerintah daerah di Jayapura, Papua, mengeluhkan lambannya pelayanan kesehatan. Mereka mengaku harus menunggu setidaknya dua jam lebih untuk konsultasi dan pemeriksaan dengan dokter yang bertugas.
Pasien lainnya, Muhammad Husni Hasnawi, yang menunggu di poliklinik RSUD Abepura justru pernah diminta pulang oleh petugas kesehatan karena alasan tidak ada dokter yang bertugas.Padahal jarak tempat tinggalnya dan rumah sakit cukup jauh.
Adapun Ben Ayomi, pasien yang hendak memeriksan diri ke RSUD Jayapura mengaku harus menunggu dokter kira-kira dua jam lamanya."Saya datang sejak pukul 08.00 WIT, tetapi baru bisa mendapat pemeriksaan darah pada pukul 10.00 WIT, lalu mendapat resep kemudian mencari obat," kata Ben Ayomi.Direktur RSJ Abepura, dr Ema Come, mengakui adanya kekurangan pelayanan meskipun tidak ada penghentian usai aksi demonstrasi pada pekan lalu.
Tetapi jika membutuhkan konsultasi spesialis yang lebih mendalam, kata Adib, akan diarahkan ke rumah sakit di luar tiga RS milik pemerintah daerah yang ada di Jayapura. Adib juga menjelaskan sikap yang ditempuh para dokter spesialis dan sub spesialis di Jayapura, Papua ini bukan tiba-tiba. Tapi dimulai sejak 2021.Yakni memberikan insentif berupa tunjangan tambahan penghasilan kepada dokter spesialis sebesar Rp15 juta dan sub spesialis sebesar Rp20 juta di luar gaji pokok sesuai dengan golongan.
"Mereka tidak ada yang mempermasalahkan. Bahkan ada teman sejawat hanya berpraktik di satu rumah sakit provinsi saja sudah cukup." Padahal dokter spesialis dan sub spesialis di Papua tidak mengenal jam kerja. Setiap saat, katanya, mereka harus siap jika ada panggilan mendadak di luar jam kerja."Kondisi seperti ini tidak tercermin dalam Pergub tahun 2023. Mereka hanya menerima Rp3,5 juta atau Rp3,9 juta. Turunnya sampai 72% ini kan sangat tidak manusiawi."
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Lukas Enembe Bayar Jet Pribadi Pakai Dana Pemprov PapuaGUBERNUR nonaktif Papua, Lukas Enembe, diyakini membayar jet pribadi menggunakan dana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua.
続きを読む »
Mengenal Water Mist Generator, Alat untuk Atasi Polusi Udara di JakartaSistem water mist generator juga telah digunakan untuk sejumlah pengaplikasian di sejumlah negara, terutama di Eropa.
続きを読む »
Deretan Hoaks Catut Nama Dokter Terawan, Simak FaktanyaHoaks kerap mencatut nama eks pejabat tak terkecuali mantan Menteri Kesehatan, dr. Terawan.
続きを読む »
Sejumlah Pemimpin Dunia Minta Bangladesh Hentikan Kasus Hukum terhadap Ekonom Muhammad YunusPemerintah Bangladesh mengatakan sebuah surat yang ditandatangani oleh lebih dari 170 tokoh dunia yang menyuarakan keprihatinannya terhadap peraih Nobel dan perintis pinjaman mikro, Muhammad Yunus, merupakan intervensi asing yang tidak diinginkan. Surat tersebut mengutuk apa yang digambarkan...
続きを読む »
Fokus Pagi : Kebakaran Sejumlah Rumah di Muara Baru Jakarta UtaraSimak Fokus Pagi (04/09) dengan beberapa topik pilihan sebagai berikut, Penyelidikan Jatuhnya Lift Penginapan, Penangkapan Tersangka Penganiayaan, Satu Keluarga Dihantam Truk, Kebakaran di Permukiman Padat Penduduk.
続きを読む »