OJK Sebut Banyak Bank Bermasalah Bukan karena Persoalan Rumit TempoBisnis
TEMPO.CO, Jakarta - Sebaliknya, masalah itu justru disebabkan oleh hal-hal sederhana.'Banyak bank-bank kita bermasalah bukan karena persoalan-persoalan yang sophisticated, yang sangat susah, yang sangat sulit terkait dengan berbagai persoalan yang rumit,' kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam acara webinar OJK Institute bertajuk 'Tren Perbankan di Tahun 2023', Selasa, 17 Januari 2023.
Dia menyebut, penguatan integritas ini akan dilakukan secara lebih sistemik dengan penerapan best practices bank.'Bagaimana anti-fraud sistem itu kemudian diterapkan, sistem IT apa yang digunakan sehingga kita akan bisa men-detect berbagai kejahatan ekonomi yang masuk pada sistem keuangan kita, khususnya di perbankan. Kita tidak ingin lagi mendengar ada serangan siber misalnya.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Misteri Merger Bank Kurang Modal, Ini Kata Bos OJKRealisasi rencana merger atau penggabungan dua bank dalam memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun masih belum terbuka
続きを読む »
Pasien IMF Makin Banyak, Jokowi Sebut Kini Sudah 47 Negara!Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan daftar yang menjadi pasien International Monetary Fund (IMF) terus bertambah.
続きを読む »
Persipura Pertanyakan Keputusan Hentikan Liga 2, Sebut-sebut RegulasiPersipura Jayapura menjadi salah satu tim yang mempertanyakan dihentikannya Liga 2 2022, apalagi jika merujuk ke regulasi!
続きを読む »
Jokowi Sebut Dunia & RI Genting, Simak Ramalan IMF-Bank DuniaJokowi ungkap situasi perekonomian dunia sudah genting, tak terkecuali Indonesia.
続きを読む »
Disebut Telah Penuhi Modal Inti, Bagaimana Kabar Bank Milik MNC (BABP) dan Lippo (NOBU)?Bank MNC dan Bank Nobu terpantau belum mengumumkan informasi terkait pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
続きを読む »
Modal Pinjol Tebar Kredit, OJK Ungkap Sumber UtamanyaOJK mencatat institusi perbankan masih mendominasi pemberi modal bagi pinjaman online (pinjol) hingga November 2022 yakni sebesar Rp 19,03 triliun
続きを読む »