DPK bank syariah di Sulsel hanya Rp 8,52 triliun.
Pada periode yang sama, dari segi pembiayaan bank kovensional mencapai Rp 127,87 triliun dibandingkan bank syariah yang hanya Rp10,47 triliun. Mengenai kendala yang dihadapi pihak perbankan syariah dalam menghimpun DPK, pengaruhi pandemi COVID-19, spending dana masyarakat didominasi tersentralisasi ke perbankan wilayah Barat Indonesia, yang merupakan rekening-rekening milik korporasi yang bermuara.
Selain itu, himpunan DPK khususnya perorangan dan badan usaha yang bergerak turun. Kendala lainnya yang dihadapi sektor perbankan syariah adalah fiturTermasuk adanya persaingan suku bunga, khususnya suku bunga giro dan tabungan. Ditambah lagi dengan tingkat literasi masyarakat di pedesaan masih rendah, sehingga belum ingin menyimpan dananya di bank.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Luncurkan Aplikasi Prime, OJK Perkuat Pengawasan Sektor Industri Keuangan Non BankOJK meluncurkan aplikasi Portal Informasi dan Monitoring Efek IKNB (Prime).
続きを読む »
'Badai' Bank Belum Usai, JPMorgan-Deutsche Bank Kena SkandalSetelah sebelumnya Silicon Valley Bank (SVB) mengalami kegagalan, kali ini persoalan meliputi dua raksasa perbankan global, JPMorgan dan Deutsche Bank.
続きを読む »
Didukung Bank-bank BUMN, Beli Motor Listrik Bersubsidi Bisa DP 0 PersenPenerima subsidi KBLBB dapat membeli motor listrik dengan uang muka atau down payment (DP) nol persen.
続きを読む »
Bank KB Bukopin (BBKP) hingga Bank JTrust (BCIC) Resmi jadi Peserta Baru BI-FastSelain KB Bukopin dan JTrust, terdapat 14 bank lain yang juga tergabung menjadi peserta baru BI-Fast.
続きを読む »
Bank-bank Top Dunia Ambruk & Bangkrut, Ini Sebenarnya TerjadiIni daftar bank top dunia yang terkena badai krisis.
続きを読む »
Gelar Bimtek dan Rakorsus, Ini Target Partai Perindo di SulselDPW Partai Perindo Sulsel terus mematangkan strategi memenangkan Pemilu 2024 mendatang, salah satunya dengan menghadirkan seluruh legislatornya dan pengurus di...
続きを読む »