Ngeri! Malapetaka Buat Bumi 'Menangis', Ini Deretan Korbannya

日本 ニュース ニュース

Ngeri! Malapetaka Buat Bumi 'Menangis', Ini Deretan Korbannya
日本 最新ニュース,日本 見出し
  • 📰 cnbcindonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 85 sec. here
  • 3 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 37%
  • Publisher: 74%

Dunia sedang dihadapkan 'malapetaka' perubahan iklim yang menyebabkan volatilitas cuaca ekstrem.

Manusia, di sisi lain, menganggap diri mereka sebagai subjek di dunia yang penuh dengan objek. Kami memiliki keinginan yang hanya dapat dipenuhi dengan memperoleh benda-benda ini dan menggunakannya untuk konsumsi kami sendiri.

Menurut data observatorium iklim Uni Eropa, suhu permukaan lautan naik menjadi 20,96 derajat Celsius , pada 30 Juli., Jumat , rekor sebelumnya adalah 20,95 Celcius pada Maret 2016. Adapun, sampel yang diuji mengecualikan daerah kutub. Dalam laporan AFP, Jumat , kematian akibat banjir di provinsi Hebei naik menjadi 29 setelah Badai Doksuri menyebabkan curah hujan paling parah sejak pencatatan dimulai 140 tahun lalu. Para ilmuwan mengatakan peristiwa cuaca ekstrem seperti itu diperburuk oleh perubahan iklim.

Diketahui sebagian besar wilayah Korsel tengah berada di bawah peringatan gelombang panas, di mana rata-rata suhu telah melewati 35 derajat Celcius, sejak Selasa. Selama seminggu sebelumnya, tiga orang diyakini telah meninggal karena suhu panas.Cuaca ekstrem juga mencapai Afrika Utara. Salah satu negara yang terdampak parah adalah Tunisia. Bahkan sebelum perubahan iklim dan pola cuaca yang berubah meningkatkan suhu di Tunisia. Kurangnya curah hujan selama empat tahun telah memakan korban.

Situasi serupa juga mengancam wilayah Barat Negeri Paman Sam. Di Negara Bagian Washington, otoritas setempat telah mengumumkan deklarasi kekeringan di 12 kabupaten wilayah itu. Sungai tersebut mengalami penyusutan dan pendangkalan. Hal ini berdampak pada gangguan pengiriman barang. "Sebagai patokan, jika ketinggian air di Kaub turun di bawah 78 sentimeter selama 30 hari berturut-turut, seperti yang terjadi pada tahun 2022 dan 2018, produksi industri turun sebesar 1%," menurut Kiel Institute for the World Economy.Badan Pangan Nasional mengungkapkan tingginya harga gabah dan beras belakangan disebabkan karena saat ini sedang memasuki musim tanam gadu.

このニュースをすぐに読めるように要約しました。ニュースに興味がある場合は、ここで全文を読むことができます。 続きを読む:

cnbcindonesia /  🏆 7. in İD

日本 最新ニュース, 日本 見出し

Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。

'Kutukan' Putin Makin Ngeri, Perusahaan Eropa Rugi Rp 1.668 T'Kutukan' Putin Makin Ngeri, Perusahaan Eropa Rugi Rp 1.668 TPerang Rusia-Ukraina yang diikuti dengan ketegangan diplomatik antara Moskow dengan negara-negara Barat telah memberi dampak besar bagi perusahaan Eropa.
続きを読む »

Pria Botak Nekat Terjun ke Selat Bali dari KMP Prathita Terungkap, Pesannya NgeriPria Botak Nekat Terjun ke Selat Bali dari KMP Prathita Terungkap, Pesannya NgeriIdentitas pria berkepala botak yang nekat terjun ke Selat Bali dari KMP Prathita IV yang melaju dari Pelabuhan Gilimanuk terungkap, pesannya ngeri
続きを読む »

Putin Makin Ngeri, Ukraina Evakuasi Besar-besaran Wajib WargaPutin Makin Ngeri, Ukraina Evakuasi Besar-besaran Wajib WargaEvakuasi wajib warga Ukraina telah diperintahkan di Kupyansk dan sekitarnya.
続きを読む »

Tanda Kiamat Makin Ngeri, Google dan Bill Gates Stop Pakai AITanda Kiamat Makin Ngeri, Google dan Bill Gates Stop Pakai AIGoogle dan Bill Gates menggunakan AI untuk menyetop 'kiamat' di Bumi. Simak selengkapnya!
続きを読む »

Heboh Megalodon Masih Berkeliaran di Bumi, Cek FaktanyaHeboh Megalodon Masih Berkeliaran di Bumi, Cek FaktanyaKeberadaan Megalodon jadi perhatian setelah peluncuran Film Meg 2: The Trench beberapa waktu lalu. Namun, benarkah hiu raksasa itu masih ada di Bumi?
続きを読む »

Kini Bumi Disebut Alami Pendidihan Global Bukan Lagi Pemanasan - tvOneKini Bumi Disebut Alami Pendidihan Global Bukan Lagi Pemanasan - tvOneBumi saat ini sudah digambarkan oleh PBB bukan lagi sebagai pemanasan global tapi sudah menjadi bumi yang mendidih atau Global Boiling. - tvOne
続きを読む »



Render Time: 2025-03-10 05:54:13