Penggunaan bom dan racun ikan marak di Pulau Midai, Natuna, Kepulauan Riau. Nelayan mengeluh karena terumbu karang rusak parah. Nusantara AdadiKompas
BATAM, KOMPAS — Penggunaan bom dan racun untuk menangkap ikan masih marak di Pulau Midai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Nelayan setempat mengeluh karena ekosistem pesisir dan laut rusak. Aparat diminta menindak tegas para pelaku.
Warga Pulau Midai, Amir Hamzah , Sabtu , mengatakan, bom dan racun marak digunakan untuk menangkap ikan di perairan yang hanya berjarak 2-3 mil laut dari pantai. Itu mengakibatkan kerusakan terumbu karang yang amat parah di perairan Pulau Midai.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Waspada, Hingga Senin 30 Januari 2023 Tinggi Gelombang Laut Natuna Capai 7 MeterBerdasarkan keterangan BMKG, selain gelombang tinggi, akan ada hujan disertai petir dan angin kencang di Natuna.
続きを読む »
6 Jam Berenang di Laut Akibat Kapal Karam, 22 Nelayan Diselamatkan Kapal LainPuluhan nelayan itu diselamatkan oleh kapal lainnya yang melintas di sekitar lokasi kejadian, Kamis (26/1/2023) sekitar pukul 09.00 WIB.
続きを読む »
Perahu Nelayan di Kulon Progo Terbalik Dihantam Ombak, Begini Nasib ABKSebuah perahu nelayan ingin melaut saat ombak di Kulon Progo sedang tinggi. Perahun itu terbalik dihantam obak.
続きを読む »
2 Nelayan di Pesisir Barat Hilang Komunikasi, Pencarian Basarnas Dilanjutkan BesokTim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap dua nelayan asal Pesisir Barat, Lampung hilang komunikasi.
続きを読む »
Ini 6 Lumbung Suara PDIP di Pulau Sumatra pada Pemilu 2019Terdapat enam lumbung suara PDIP di Pulau Sumatra pada pemilu 2019 lalu. Lumbung suara di Sumatra ini memiliki andil cukup besar dalam memenangkan partai yang dipimpin...
続きを読む »