Multitasking, Apakah Ada Dampak Buruknya? TempoGaya
TEMPO.CO, Jakarta - Kemampuan mengerjakan dua atau lebih pekerjaan sekaligus ciri aktivitas yang multitasking. Mengutip Medical News Today, sejak pertengahan 1990-an, rangkaian penelitian telah dilakukan dan menunjukkan alih-alih seseorang melakukan multitasking, otak manusia hanya bisa mengerjakan hal secara bergantian.Multitasking terkadang terpaksa dilakukan, karena beban kerja yang makin tinggi dan sulit membagi waktu.
Beberapa pelajar dan pekerja yang menjadi subjek dalam penelitian menunjukkan, multitasking berakibat pekerjaan selesai dengan kualitas yang tidak baik.3. Performa turunMenurut Harvard Business Review, diperlukan waktu sekitar 15 menit untuk bisa kembali fokus aktivitas utama yang sedang dilakukan setelah menyambi kegiatan lainnya. Sebab, otak tidak bisa melakukan berbagai aktivitas sekaligus, tetapi bergantian.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Alexander Marwata: Setiap Instansi Pasti Ada Oknum Tak Baik, di KPK Saja AdaWakil Ketua KPK, Alexander Marwata, mengatakan oknum pegawai yang tak baik pasti ada di setiap instansi. Dia mengatakan oknum yang tak baik juga ada di KPK.
続きを読む »
Alex Marwata: Setiap Instansi Pasti Ada Oknum Tidak Baik, di KPK Saja AdaWakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata mengatakan setiap lembaga instansi pemerintahan tidak terlepas dari adanya oknum, tak terkecuali di KPK.
続きを読む »
Apakah Satwa Laut Juga Buang Air Kecil?Studi ekstensif menunjukkan satwa laut juga buang air kecil. Seperti paus, mereka juga mengeluarkan urin, namun dilakukan dengan cara yang berbeda.
続きを読む »
Apakah Benar PNS Susah Dipecat? Begini PenjelasannyaKementerian Keuangan memutuskan untuk memecat Pejabat Ditjen Pajak Eselon III Rafael Alun Trisambodo
続きを読む »
Apakah Manfaat Makan Buah dan Sayur untuk Kesehatan?Manfaat buah dan sayuran untuk kesehatan dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker. Selain itu, apakah manfaat makan buah dan sayur lainnya?
続きを読む »