Aksi tawuran maut antargeng motor di perbatasan Batang-Pekalongan ternyata bermula demi membikin konten di media sosial (medsos).
Konten tersebut biasanya berisi tentang video tawuran, perang sarung, hingga konvoi senjata tajam. Di kawasan Batang dan Pekalongan muncul banyak geng/klan serupa.
“Iya, bikin sengaja membuat akun atau admin untuk tawuran. Tujuannya untuk tawuran sama bikin konten. Baru satu kali,” kata pelajar kelas 3 SMP itu saat konferensi pers, Kamis . Pelaku tawuran lainnya, AN mengaku ikut membacok korban menggunakan parang di bagian punggung. AN mengaku tidak tahu korban meninggal saat meninggalkan lokasi tawuran. Alasannya saat meninggalkan lokasi, korban masih hidup.
“Saya bawa parang pak. Bacok bagian punggung. Saya yang kedua. Pas itu korban masih jalan pak, habis itu tak tinggal,” ucapnya. Sebagaimana diketahui, tawuran melibatkan geng asal Kabupaten Batang melawan geng asal Kota Pekalongan terjadi di batas kota, tepatnya di Jl. Mayjend Sutoyo, Desa Denasri Kulon, Kecamatan/Kabupaten Batang , Jumat pukul 03.00 WIB.asal Batang. Satu orang meninggal dunia dalam aksi tawuran itu, yakni AHD, 21, warga Kecamatan Batang. Para pelaku dijerat dengan Pasal 170 ayat ke 3-e KUHP tentang Tindak Pidana Kekerasan dengan ancaman 12 tahun penjara.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Kronologi Tawuran Untuk Dibuat Konten Berujung Maut di Batang, 14 Anggota Geng Jadi Tersangka - Tribunjateng.comDalam akun itu juga terdapat beberapa video aksi-aksi tawuran (perang sarung hingga konvoi membawa sajam
続きを読む »
Polisi Buru 2 DPO Pelaku Tawuran Maut di PalembangPolisi hingga kini masih memburu dua pelaku tawuran maut di Jalan Demang Lebar Daun yang melarikan diri pascainsiden, Minggu (15.1.2023). Kedua pelaku yakni, Rian...
続きを読む »
Miris, Iklan Rokok di Tangsel Banyak Ditemukan Dekat SekolahKonon jadi kota layak anak, temuan Lentera Anak iklan rokok malah banyak ditemukan di dekat sekolah. Sentil pemda, begini katanya.
続きを読む »
Miris, Korban Klitih di Gunungkidul Tak Mampu Bayar OperasiMiris dialami oleh Sumirah (54), warga Dusun Putat 2, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk, Gunungkidul. Pedagang Pasar Piyungan itu menjadi korban klitih, pada Sabtu...
続きを読む »
Miris! Pengangguran Indonesia Didominasi Lulusan SMA hingga S1Pengangguran di Indonesia didominasi oleh kelompok usia muda dengan tingkat pendidikan SMA, SMK, Diploma, dan S1.
続きを読む »
Cerita Miris Kasatpol PP DKI, Kantor di Kecamatan Hanya 4x4 Meter untuk 30-60 PersonelKasatpol PP DKI Jakarta Arifin bercerita miris terkait kondisi kantor di kecamatan hanya berukuran 4x4 meter tapi untuk menampung 30-60 personel. Kasatpol PP DKI...
続きを読む »