Lebanon menghadapi krisis terburuk sepanjang sejarah
“Kami selesai dengan amal. Kami tidak bernegosiasi lagi. Mereka harus membayar kami dengan benar atau pulang," kata kepala serikat guru kontraktor Nisreen Chahine.
Sejak kehancuran dimulai pada akhir 2019, lebih dari tiga perempat dari enam juta orang Lebanon telah jatuh ke dalam kemiskinan, aset mereka menguap karena nilai mata uang menyusut, dan inflasi naik pada salah satu tingkat tertinggi di dunia. Namun sekarang seluruh generasi kehilangan sekolah, menimbulkan kerusakan jangka panjang pada prospek ekonomi dan masa depan negara.
Guru menuntut penyesuaian gaji, tunjangan transportasi, dan tunjangan kesehatan. Pemerintah hanya menawarkan untuk menutupi sebagian transportasi, dengan alasan tidak memiliki anggaran lebih. Anggaran 2022 mengalokasikan 3,6 triliun lira Lebanon untuk pendidikan atau setara dengan sekitar 90 juta dolar AS pada saat anggaran disahkan pada Oktober.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Ekonomi Lebanon Kolaps, Sekolah Melompong |Republika OnlinePadahal Lebanon pernah dikenal karena penghasil tenaga kerja terdidik.
続きを読む »
Petinggi Keamanan Iran Kunjungi Uni Emirat Arab, Pertama Sejak Keduanya tak Lagi Harmonis |Republika OnlineHubungan antara Iran dan Uni Emirat memburuk sejak enam tahun terakhir
続きを読む »
Bursa Asia Berakhir Bergairah, Sayang IHSG Gak IkutanInvestor yang optimis bahwa krisis SVB dapat diatasi membuat bursa Asia-Pasifik secara mayoritas ditutup menghijau.
続きを読む »
Wamenkeu: Bank dan Startup RI Tak Terdampak Langsung Krisis SVBWamenkeu Suahasil Nazara mengatakan bank dan startup Indonesia tidak terdampak langsung krisis Silicon Valley Bank (SVB). Ini alasannya.
続きを読む »