Kemendag menanggapi produk Indomie yang ditarik dari pasar Taiwan karena ditemukan kandungan etilen oksida, zat pemicu kanker.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menyebut, produk Indomie yang diekspor ke Taiwan sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh otoritas Taiwan.
Didi menjelaskan bahwa setiap negara memiliki standar produknya masing-masing. Untuk Indonesia sendiri, setiap produk yang diekspor, terutama makanan dan minuman, akan disesuaikan dengan permintaan negara tujuan ekspor. Atas temuan tersebut, Otoritas Taiwan telah memerintahkan untuk menarik produk-produk mi yang tidak memenuhi syarat dari pasaran. Para importir juga dikenakan denda sebesar NT$60.000 dan NT$200 juta lantaran melanggar Undang-Undang yang Mengatur Keamanan Pangan dan Sanitasi.
“Oleh karena itu, di Indonesia produk mi instan tersebut aman dikonsumsi, karena telah memenuhi persyaratan keamanan dan mutu produk sebelum beredar,” tulis BPOM.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Taiwan dan Malaysia Tarik Indomie dari Pasar, Seberapa Berbahaya Etilen Oksida? |Republika OnlineIndomie Rasa Ayam Spesial di Taiwan dan Malaysia ditemukan mengandung etilen oksida.
続きを読む »
Membedah Tujuan Ekspor Indofood (ICBP) ketika Indomie Terjegal di TaiwanKabar kurang sedap sempat menerpa raksasa produsen mi instan merek Indomie PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP).
続きを読む »
Bagaimana Aturan Impor Etilen Oksida di Berbagai Negara?Departemen Kesehatan Taiwan mengumumkan penarikan mi instan Indomie Rasa Ayam Spesial dari pasar usai penemuan zat pemicu kanker pada sampel produk tersebut, yakni residu etilen oksida. Selain Indomie, produk mi instan lain yang ditarik peredarannya adalah Mie Kari Putih Ah Lai dari Malaysia. Etilen oksida merupakan senyawa kimia berupa gas yang mudah terbakar. Zat ini biasanya digunakan untuk pestisida atau mensterilkan peralatan dan perlengkapan medis serta digunakan dalam antibeku, poliester, deterjen, serat dan botol. Selain itu, etilen oksida kadar kecil biasa dipakai menjadi fumigan untuk sterilisasi kosmetik dan makanan. Penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya, termasuk etilen oksida, di seluruh dunia diatur lebih lanjut dalam perjanjian multilateral Konvensi Rotterdam. Sebagian besar negara, berjumlah 97 negara, memutuskan untuk tidak menyetujui impor zat tersebut, termasuk Indonesia. Larangan impor etilen oksida sebagai pestisida atau bahan tambahannya ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2015. Kemudian 37 negara lain menyetujui impor berdasarkan ketentuan berlaku, dan hanya 2 negara yang membolehkan impor zat tersebut. Perlu digarisbawahi bahwa kandungan etilen oksida (EtO) yang ditemukan dalam bumbu Indomie Rasa Ayam Spesial di Taiwan tidak lantas berarti zat tersebut digunakan dalam proses pembuatannya. Yang ditemukan oleh otoritas kesehatan Taiwan adalah residunya, yang biasanya muncul sebagai hasil dari interaksi kimiawi dengan senyawa lain dalam produk itu. Otoritas Kesehatan Kota Taipei melaporkan keberadaan EtO pada bumbu mi instan Indomie Rasa Ayam Spesial sebesar 0,187 mg/kg (ppm). Taiwan tidak memperbolehkan adanya EtO pada pangan karena terkait limfoma (kanker kelenjar getah bening) dan leukimia (kanker darah). Kadar 2-CE yang terdeteksi pada sampel di Taiwan yang sebesar 0,34 ppm dinilai masih jauh di bawah BMR 2-CE di Indonesia, yang ditetapkan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebesar 85 ppm, dan di sejumlah
続きを読む »
Semangkuk Indomie di Balik Cuan Lebar ICBPPertumbuhan omzet dan margin divisi mi instan Indomie menjadi pemantik utama pendar kinerja Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP).
続きを読む »
Indeks Bisnis-27 Dibuka Merah, Saham Indomie ICBP Justru Cuansebanyak 8 saham menguat, 3 saham stagnan, dan 16 saham melemah pada pembukaan perdagangan Indeks Bisnis-27 hari ini.
続きを読む »
Tinjau Pasar Terong di Makassar, Mendag Zulkifli Hasan: Harga Bapok MurahKementerian Perdagangan (Kemendag) mengumumkan harga barang kebutuhan pokok (bapok) stabil.
続きを読む »