Ketika media dan dunia fokus pada perang Israel-Hamas di Gaza, kelompok hak asasi manusia mengatakan Israel telah menciptakan lingkungan yang semakin berbahaya bagi warga Palestina di Tepi Barat, dengan meningkatkan kekerasan dan penangkapan.
Asap mengepul pasca serangan udara Israel, di tengah konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, seperti yang terlihat dari kota Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin 8 Januari 2024.
Kondisi itu membuat orang-orang yang berlindung di rumah sakit pun panik, sehingga sebagian besar dari mereka memutuskan untuk ikut melarikan diri ke wilayah Gaza selatan. Laporan WHO menunjukkan bahwa hanya lima dokter yang masih bertahan di fasilitas itu, dan tim manajemen rumah sakit mengatakan para petugas kesehatan telah kehabisan makanan.
Omar al-Darawi, seorang petugas Rumah Sakit Syuhada al-Aqsa, mengatakan fasilitas tersebut telah diserang beberapa kali dalam beberapa hari terakhir. Ia juga menyaksikan ribuan orang meninggalkan rumah sakit itu setelah organisasi-organisasi kemanusiaan menarik diri dari sana, dan lokasi perawatan pasien dipusatkan di satu lantai sehingga dokter yang tersisa bisa lebih mudah merawat mereka.
Sejumlah rumah sakit di Gaza menjadi tempat berlindung bagi puluhan ribu warga di sana. Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB , kini hanya 13 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih beroperasi—itu pun berfungsi sebagian.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Israel Gagal Melindungi Warga Sipil Palestina di Jalur GazaAmerika Serikat mengkritik Israel karena gagal melindungi warga sipil Palestina yang mencoba melarikan diri dari serangan di Jalur Gaza.
続きを読む »
Israel Melancarkan Serangan Udara Baru di Jalur GazaIsrael melancarkan serangan udara baru bersamaan dengan serangan daratnya terhadap militan Hamas di Jalur Gaza. Militer Israel menghancurkan kompleks Hamas dan sebuah terowongan di Gaza Selatan. Serangan ini menewaskan sedikitnya 20 orang di Rafah.
続きを読む »
Bangunan dan rumah di Jalur Gaza luluh lantak setelah diserang dan dibombardir IsraelSejak hari pertama Israel melancarkan serangan balasan terhadap Hamas, sudah ada kekhawatiran perang di Jalur Gaza bakal meluas menjadi perang kawasan. Ini karena perang Gaza tak saja tentang nasib Hamas, tapi juga menyangkut pihak-pihak yang bersekutu dengan kelompok perlawanan Palestina itu yang sebagian besar merupakan proksi atau afiliasi Iran. Hamas memang Sunni, tapi sejak lama mendapatkan dukungan signifikan dari Iran melalui milisi Syiah Hizbullah di Lebanon yang menjadi proksi Iran. Iran melihat Hamas sebagai deterens atau aspek penggentar dalam menghadapi Israel, sehingga negara itu mustahil membiarkan Hamas dihancurkan oleh Israel. Sebaliknya, Israel sejak hari pertama menyerang Gaza pada 7 Oktober, menganggap Iran menjadi dalang semua masalah.
続きを読む »
Tembakan Tank Israel dan Pengeboman Udara Hantam Kota Khan Younis di Jalur GazaHampir 200 orang dilaporkan tewas dalam 24 jam dalam kampanye Israel melawan militan Hamas di Khan Younis, Jalur Gaza. Pasukan Israel menggempur kota tersebut sebagai persiapan untuk serangan lebih lanjut.
続きを読む »
Indonesia Mengutuk Pernyataan Menteri Israel Tentang Pengusiran Warga Palestina dari Jalur GazaPemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengutuk dan menolak keras pernyataan dua menteri Israel yang menyerukan pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza dan kemudian membangun permukiman Yahudi di sana. Kementerian Luar Negeri Indonesia menyebut pernyataan dua menteri Israel, yaitu Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, yang menyerukan pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza dan kemudian membangun permukiman Yahudi di sana, sebagai pernyataan yang sangat provokatif, berlawanan dengan hukum internasional, dan tidak menghormati hak bangsa Palestina.
続きを読む »