Para petani sayuran di Kampung Karacak, Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai berinovasi saat musim kemarau.
Jenggo menambahkan, untuk membuat saluran air darurat di musim kemarau itu para petani membutuhkan sampai 400 batang pipa berukuran 4 inci.
Tujuannya, dengan tekanan gravitasi, air bisa mengalir normal dan bisa menyirami seluruh tanaman para petani. "Setidaknya bisa menghemat biaya untuk menyiram, tanpa listrik juga. Kalau menyuruh orang minimal sampai siang itu Rp 30.000 sampai Rp 50.000 per hari kalau siram manual. Jadi kalau ini gratis dan lancar," ungkap dia.
Jenggo mengaku cara yang dilakukan petani saat kemarau di wilayahnya itu merupakan teknik turun temurun di wilayahnya. Bahkan, seiring dengan berkurangnya lahan pertanian di wilayahnya inovasi pipanisasi saluran air pertanian ini pun menjadi sedikit. "Dulu sejak tahun 1986 sampai 13 jalur, sekarang sisa lima jalur. Sebelum ditanami hortikultura. Di sini penuh dengan tanaman mendong sampai hektaran. Kalau bantuan dari pemerintah mah, katanya mau. Tapi sudah bertahun-tahun tidak terealisasi. Swadaya masyarakat saja," ujar dia.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Penggerebekan di Kampung Boncos, Polisi Tangkap 5 Pengguna Sabu yang Sedang BerpestaPara pengguna narkoba yang sedang mengonsumsi sabu di Kampung Boncos itu tak melakukan perlawanan saat digerebek.
続きを読む »
Antisipasi El Nino, Kementan Bimbing Petani Jalankan Kampung HortikulturaBimtek tersebut sangat penting dilakukan untuk memastikan bahwa informasi teknologi terkini serta kajian budi daya.
続きを読む »
Lika-liku Tukang Kiridit Tasikmalaya, Bayar Cicilan Pakai Kopi SegelasMengenal profesi tukang kiridit yang terkenal dari Tasikmalaya, Jabar. Kini pelanggan mereka semakin menyusut hingga cicilan dibayar dengan kopi.
続きを読む »
Begini Kondisi Kampung yang Dikelilingi Tembok Tinggi Pembatas PIK 2Baru-baru ini tembok pembatas di Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Kabupaten Tangerang, Banten, tengah banyak diperbincangkan.
続きを読む »