Ada sembilan orang yang bertugas memasang lampion, yakni Agus Triono, 28, Tulus Andriyanto, 38 Hasto Utomo, 28, Sutarno, 38, Tardi CT, 44, Anggit Apriyanto, Muhammad Nur, Rendy Irene Dekor, dan Wagimin, 57.
Selain waktu yang terbatas, mereka harus berhadapan dengan kondisi perubahan cuaca. Cuaca hujan maupun sengatan sinar matahari tak menghalangi mereka menyelesaikan rangkaian lampion siang malam.
Mereka bukan lah warga Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, Solo. Mereka juga bukan umat Kelenteng Tien Kok Sie. Semangat toleransi yang menguatkan upaya mereka ikut menyemarakkan Imlek. Salah satu umat Kelenteng Tion Kok Sie, Hendri, menjelaskan Kelenteng Tien Kok Sie sejak awal memasang lampion pada momen Imlek namun hanya di depan kelenteng.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Efek Revitalisasi Kawasan Balekambang, 80an Pedagang Pasar Burung Depok Kena RelokasiRADARSOLO.ID – Proyek revitalisasi kawasan wisata Taman Balekambangan akan melebar hingga mengenai kawasan shalter pedagang Pasar Burung dan Ikan Hias Depok. Hal ini menjadi perhatian pihak legislator.
続きを読む »
Malam Imlek di Solo, Depan Pasar Gede sampai Balai Kota Jadi Lautan ManusiaKawasan depan Balai Kota Solo hingga Pasar Gede dipadati warga dari Soloraya saat malam Imlek 2023.
続きを読む »
Uyel-uyelan! Jalan Kaki Depan Balai Kota Solo sampai Pasar Gede 25 MenitKawasan depan Balai Kota Solo hingga Pasar Gede dipadati warga dari Soloraya saat malam Imlek 2023.
続きを読む »
Semarak Menyambut Imlek 2574 di Bali (2) : Inti Tabanan Pasang Ratusan LampionDi Tabanan Perhimpunan Indonesia Tionghoa (Inti) Cabang Tabanan bakal melakukan pemasangan ratusan lampu lampion di pusat Kota Tabanan. Ratusan lampu lampion yang tersebut rencana dipasang pada Jalan Gajah, Jalan Melati hingga di areal Gedung Mario Tabanan.
続きを読む »