Untung bisnis aplikasi digital pesan-antar makanan sejenis GoFood dan GrabFood ternyata tipis.
Dari seluruh pendapatan tersebut, 71%-nya digunakan untuk biaya pengirim makanan untuk pengemudi dan 23% berupa biaya pemasaran dan akusisi.
Tentunya, biaya kantor pusat perusahaan yang menyediakan aplikasi digital seperti Meituan, sangat signifikan. Biaya gaji pengembang aplikasi dan bidang teknologi informasi lainnya tentu tinggi, apalagi upah untuk para eksekutif perusahaan teknologi. Di Asia Tenggara sendiri, pelaku industri memiliki perkiraan bahwa margin operasi pengiriman makanan jangka panjang akan menjadi sekitar 5-8 persen. Angka ini termasuk dari pendapatan iklan, tapi tidak termasuk biaya operasional kantor pusat dan biaya overhead.
Pemotongan subsidi dan insentif merupakan tindakan nyata bagi sebuah platform untuk meningkatkan margin. Dalam lingkungan yang kompetitif, ini mungkin sulit dicapai karena pemotongan sepihak bisa menghasilkan pangsa pasar untuk pesaing baru.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Bisnis GoFood-GrabFood Ternyata Untungnya Cuma Segini, Tipis!Bisnis pesan antar makanan berbasis aplikasi digital sejenis GoFood dan GrabFood rupanya punya untung tipis.
続きを読む »
Cerita Gojek Disalip Grab di Kandang Sendiri, Kok Bisa?Di Indonesia, GoFood harus rela menempati posisi kedua di bawah pemain regional, GrabFood.
続きを読む »
GoFood-GrabFood dkk Lesu di 2022, Simak Trennya Tahun Ini!Layanan pesan-antar makanan online kurang bergairah sepanjang 2022. Simak selengkapnya!
続きを読む »
Fokus ke Pelanggan, Transaksi GoFood di RI & Vietnam MelesatOnline food delivery (OFD) Gojek mencatatkan performa positif di Indonesia dan basisnya di Vietnam.
続きを読む »
GoFood Catat Peningkatan Transaksi di Indonesia dan VietnamKinerja 'online food delivery' atau OFD GoFood, bagian dari PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, membukukan peningkatan nilai transaksi di Indonesia dan Vietnam di atas rata-rata
続きを読む »