Banyak pelaku seni di Kabupaten Karanganyar yang bergerak secara kolektif. Komunitas sastra, seni rupa, teater, musik, dan lainnya. Mereka berjalan mandiri dengan gaya masing-masing
. Tanpa tendesi, penuh eksplorasi, dan berujung pada tertulisnya peradaban secara jelas. Bahwa sejarah dikelola dengan baik di suatu ruang yang tidak salah apabila pada suatu saat disebut sebagai rumah bersama.
Selagi Gedung Kebudayaan belum digunakan sebagaimana mestinya, catatan ini adalah keniscayaan, terlebih Kabupaten Karanganyar sedang masif membangun gedung-gedung yang tampak jelas ketika melintas di beberapa ruas jalan. Sebuah pemandangan yang menyebabkan di pikiran berkelindan pertanyaan: apakah bermanfaat bagi masyarakat?
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Baru Diresmikan, Gedung Kebudayaan Karanganyar Sudah Banyak PenyewaSedikitnya sudah ada delapan orang yang antre menyewa Gedung Kebudayaan untuk Januari ini. Bupati Karanganyar jadi orang pertama yang akan menggunakan gedung ini untuk ngunduh mantu.
続きを読む »
Spesifikasi dan Fasilitas Gedung Kebudayaan Karanganyar, Ada Ruang Make UpBisa menampung 4.000 orang, ini dia sederet fasilitas dan spesifikasi Gedung Kebudayaan di Karanganyar Jawa Tengah.
続きを読む »
Ini Hal Unik Seputar Gedung Kebudayaan KaranganyarGedung Kebudayaan Karanganayr yang baru diresmikan Bupati Juliyatmono memiliki sejumlah hal menari. Salah satunya konsep Joglo yang dipakai keluar dari pakem.
続きを読む »
Gerindra Menolak, Gubernur BerkilahPolemik wacana pembangunan hotel berbintang di kawasan Gedung Kebudayaan Sumbar menuai kritik dari berbagai kalangan.
続きを読む »
Banyak Negara Jatuh, Sri Mulyani: Tahun 2022 Sangat BrutalPeriode 2022 dianggap sangat brutal banyak banyak tokoh di dunia.
続きを読む »
Anugerah Kebudayaan PWI untuk Bupati/WalikotaKetua Dewan Penasihat PWI Pusat Fachrie Muhamad, Ketua Umum PWI Pusat Atal S. Depari, Ketua Pelaksana AK-PWI Yusuf Susilo Hartono dan Kabid Organisasi PWI Zulkifli Gani Ottoh memberi keterangan kepada media saat acara Anugerah Kebudayaan PWI untuk Bupati/Walikota di Jakarta, Selasa 3 Januari 2023. Anugerah Kebudayaan (AK) PWI Pusat ke-5 pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan diberikan untuk mengapresiasi sosok bupati/wali kota yang sukses menginovasi pangan, sandang dan papan, berbasis kebudayaan (kearifan lokal) dan informasi global, menuju pangan yang berswasembada, sandang yang berkepribadian, dan papan yang selaras dengan alam dan lingkungan. Mengacu tema 'Inovasi Pangan, Sandang, Papan, Berbasis Informasi dan Kebudayaan', Tim Juri AK-PWI yang terdiri dari para wartawan senior, pelaku dan pengamat seni-budaya, dosen--Ninok Leksono, Nungki Kusumastuti, Agus Dermawan T, Atal S.Depari, dan Yusuf Susilo Hartono--telah memilih 10 bupati/ wali kota yang maju pada babak presentasi di Jakarta, 3-4 Januari 2023. B Universe Photo/Uthan AR
続きを読む »