IM57+ Institute menilai Presiden mengeluarkan kebijakan yang memukul kinerja korupsi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks pegawai KPK yang tergabung dalam Indonesia Memanggil 57+ Institute mengkhawatirkan Indeks Persepsi Korupsi Indonesia. Menurut mereka skor yang baru saja diterbitkan Transparency International Indonesia itu menunjukkan semakin suramnya kinerja pemberantasan korupsi di Tanah Air.
IM57+ Institute mengamati Presiden Jokowi terus mengeluarkan paket kebijakan yang memukul mundur kinerja pemberantasan korupsi. Diantaranya pemberlakuan revisi UU KPK, tidak terungkapnya pelaku intelektual penyerangan Novel Baswedan, serta pemberhentian pegawai KPK melalui Tes Wawasan Kebangsaan . "Alih-alih memperkuat, pelemahan terhadap sendi-sendi anti korupsi terus dilakukan, termasuk malah mengurangi jumlah pegawai KPK melalui pemecatan. Hasilnya, saat ini janji penguatan hanya sekedar menjadi basa basi belaka," ujar Praswad.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Boris Johnson: Putin Pernah Mengancam Saya dengan RudalMantan perdana menteri Inggris Boris Johnson mengklaim pernah diancam dengan rudal oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.
続きを読む »
China Cemooh Pembicaraan Telepon Presiden Ceko yang Baru dan Presiden TaiwanChina, Selasa (3/1), menuduh Presiden Ceko yang baru terpilih Petr Pavel menantang kebijakan kerasnya terkait kedaulatan nasional dengan melangsungkan pembicaraan telepon dengan pemimpin Taiwan. Pembicaraan telepon pada hari Senin itu merupakan pelanggaran simbolis terhadap upaya China dalam...
続きを読む »
Mahkamah Konstitusi Tolak Gugatan Presiden 2 Periode Bisa Jadi WapresMK menolak permohonan Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Purwopranjono alias Muchdi PR dan Sekjen Berkarya Fauzan Rahmansyah.
続きを読む »
Nama Said Aqil Disebut di Sidang Kasus Unila, Sekretaris SAS Institute: Beliau Subyek KorbanMantan Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj bungkam saat ditanya soal namanya yang disebut dalam sidang kasus suap PMB Jalur Mandiri Universitas Lampung (Unila).
続きを読む »