Upaya mitigasi harus diintensifkan sebagai langkah pencegahan.
REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Polres Batang bersama dengan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyiapkan mitigasi sosial guna mencegah kekerasan seksual pada anak hingga tingkat desa/kelurahan.
Dalam pelaksanaannya, Polres Batang akan melakukan pengawasan dan mengevaluasinya bersama stakeholder terkait. “Sehingga langkah terpadu pencegahan ini dapat efektif dalam mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak,” tegas Irwan. Pemkab Batang, jelasnya, memiliki stakeholder atau pemangku kebijakan yang berkepentingan untuk bersinergi dengan kepolisian dalam melaksanakan pencegahan dan penanganan di masyarakat.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Kasus Pencabulan di Pesantren Bisa Terjadi Karena Belum Ada Upaya Masif Pengawasan |Republika OnlineTerjadi kasus pencabulan terhadap santri di salah satu pesantren di Jember.
続きを読む »
Kasus Pencabulan, DPRD Kabupaten Batang: Evaluasi Relevansi Perda |Republika OnlineKasus dugaan pencabulan ini sangat memprihatinkan dan harus jadi evaluasi bersama.
続きを読む »
Kasus Pencabulan Santriwati di Pesantren Jember, KH Masyhuril: Oknum Pengasuh Lupa Diri |Republika OnlineEnam orang santriwati jadi korban pencabulan oknum pengasuh pesantren di Jember.
続きを読む »
Dosen Terlibat Kasus Dugaan Pencabulan di Bali, Ini Tanggapan Rektor Unika WeetebulaRektor Unika Weetebula itu menegaskan, pihaknya tak akan menoleransi dosen atau pegawai yang melakukan pelanggaran hukum.
続きを読む »
Pencabulan oleh Guru Rebana, DPR Desak Pemerintah Keluarkan Aturan Turunan UU TPKSBerbagai kasus kekerasan seksual yang dilaporkan merupakan puncak gunung es. Masih banyak kasus yang didiamkan. Umumnya kasus kekerasan di lingkungan pendidikan cenderung tidak diadukan.
続きを読む »
Pencabulan Anak, Angkasa Pura I Perketat Pengamanan Bandara Ngurah RaiPT Angkasa Pura I memperketat pengamananBandara I Gusti Ngurah Rai setelah terjadi dugaan pencabulan oleh seorang dosen pada anak 13 tahun, 4 Januari 2023.
続きを読む »