Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru menyatakan 4 terdakwa pembangunan gedung baru SMAN 1 Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, bersalah.
Liputan6.com, Pekanbaru - Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru menyatakan empat terdakwa pembangunan gedung baru SMAN 1 Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, bersalah. Mereka divonis dari 1 hingga 2 tahun penjara.
Sementara terdakwa Khairil Anwar, Dian Anggraini dan Syamsudin Sitorus divonis penjara masing-masing selama 1 tahun dan denda Rp50 juta atau diganti kurungan selama 1 bulan. *** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Proyek ini dimenangkan oleh CV Rejaya Anugerah yang dipimpin Dian Anggraini dengan nilai tender Rp1,4 miliar lebih. Waktu pelaksanaan yakni 105 hari kalender, terhitung sejak tanggal 11 September sampai dengan 24 Desember 2017.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Agus Rama, Tahanan KPK Kasus RAPBD Jambi Meninggal Dunia di LapasSari ini (01/11) sebenarnya korban dijadwalkan sidang pembacaan dakwaan di pengadilan tindak pidana korupsi Jambi.
続きを読む »
Johnny Plate minta putusan yang seadil-adilnyaMantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate meminta majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri ...
続きを読む »
Bacakan Pleidoi, Johnny G Plate: Apakah Benar Saya Dituduh sebagai Koruptor karena Alasan Politik?Johnny G Plate menyampaikan pleidoi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu (1/11).
続きを読む »
Beda dengan Hakim Enny, Manahan Mengaku Tidak Menangis dalam Sidang MKMKMahahan diperiksa dalam sidang tertutup, lantaran menjadi hakim terlapor berkenaan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023.
続きを読む »
Beda Sikap Hakim MK Anwar Usman dan Arief Hidayat Soal Sindiran Mahkamah Keluarga, Ada yang SedihHakim Konstitusi Anwar Usman dan Arief Hidayat memiliki sikap beda menyikapi sindiran Mahkamah Keluarga pascaputusan soal batas usia Capres-Cawapres.
続きを読む »