Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas mengubah mekanisme penilaian bagi pegawai negeri sipil (PNS) yang masuk ke dalam jabatan fungsional.
Foto: Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas Dalam Acara Rakornas Kepala Daerah dan FORKOPIMDA Tahun 2023. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas mengubah mekanisme penilaian bagi pegawai negeri sipil yang masuk ke dalam jabatan fungsional. Ini supaya mereka tidak hanya fokus mengurus nilai kredit ketimbang capaian kinerja.
Anas mengatakan, sebelum adanya Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1 Tahun 2023 tentang Jabatan Fungsional, para PNS non struktural itu harus sampai cuti 3-7 hari hanya untuk mengisi Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit .
SKP itu sendiri diurus nantinya bersama para pimpinan di jabatan fungsionalnya, sehingga sasaran-sasaran kinerja dari PNS fungsional itu akan dibahas bersama para pimpinannya. Penentuan capaian kinerja akan berisi indikator-indikator yang harus dicapai hingga langkah-langkah pelaksanaannya. "Angka kreditnya terlalu ribet dulu, maka banyak keluhan orang urus angka kredit. Sekarang tidak lagi ribet, dengan begitu target kami anak-anak bisa lebih lincah kerja bisa lebih mudah. Sekarang kalau ditanya ke anak bawah pasti ngomong ribet dengan PermenPANRB ini Insya Allah enggak ribet," tutur Anas.Menurut Anas, kemudahan penilaian bagi jabatan fungsional ini penting karena dari sisi jumlah mereka mendominasi total keseluruhan PNS. Jumlah PNS sendiri kini yang ia catat sebanyak 3.
"Sehingga dari jumlah ASN yang 4,31 juta, fungsionalnya 2,1 juta atau 58% dari jumlah PNS yang 3,95 juta. Maka transformasi ini untuk merubah tata kelola jabatan fungsional berbasis angka kredit menjadi berdasarkan capaian kinerja," ucap Anas.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Curhat Menteri PANRB Soal PNS, Rapor Merah, Minta Tukin NaikMenteri PANRB curhat mengenai dirinya yang selalu ditanya terkait tunjangan kinerja ASN.
続きを読む »
Tutup Acara Online, Menteri PANRB: Tidak Perlu Buang Biaya BesarMenutup gelaran festival online, Menteri PANRB mengatakan di era digital seperti sekarang, tak harus kumpulkan orang di satu tempat yang buang biaya besar.
続きを読む »
Menteri PANRB Curhat Sering Ditanya Tukin, Padahal Rapor ASN Masih MerahMenteri PANRB cerita dirinya jarang ditanya cara bangkitkan kinerja ASN, tapi malah cara meningkatkan tunjangan kinerja. Padahal, rapor kinerja ASN masih merah.
続きを読む »
Menteri PANRB Sebut Ada 'Racun' yang buat Dompet ASN BoncosMenteri PANRB Abdullah Azwar Anas mengungkap biang kerok dari dompet para ASN yang kerap boncos, yaitu aktivitas kredit.
続きを読む »
Kala Menteri PANRB Gemas Soal Praktik Vendor di KementerianPraktik pembuatan berbagai aplikasi pelayanan publik tersebut malah membuat pemerintah terjebak dalam permainan vendor.
続きを読む »
Menteri PANRB Kesal, Duit Rp 500 Triliun Tak Disedot Atasi Kemiskinan Akibat Kementerian Lembaga Sibuk SendiriAnggaran Rp 500 triliun untuk Reformasi Birokrasi penanggulangan kemiskinan, yang tidak dimanfaatkan dengan baik oleh Kementerian dan Lembaga.
続きを読む »