Angka kelahiran di China semakin menurun dan kini sudah disalip oleh angka kematian. Warga negara itu semakin enggan memiliki anak karena berbagai alasan. Internasional AdadiKompas
Para siswa berjalan di arena bermain di sebuah sekolah dasar di Qingdao, Provinsi Shandong, China timur, 11 Mei 2021. Biro Pusat Statistik Nasional China, Selasa , mengumumkan angka pertumbuhan penduduk negaranya berada pada titik terendah sejak 1961.
BEIJING, SELASA – Pertumbuhan penduduk China mencapai titik terendah sejak tahun 1961. Masyarakat semakin enggan memiliki anak karena berbagai alasan, terutama biaya hidup yang mahal serta pekerjaan yang menyita waktu. Hal ini akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi China karena negara ini adalah negara berkembang yang masih bertumpu kepada sektor industri padat karya.
Data tersebut diumumkan oleh Biro Pusat Statistik Nasional China pada Selasa . Disebutkan, selama tahun 2022, penduduk China berkurang sebanyak 850.000 jiwa, yakni dari 1,412 miliar jiwa menjadi 1,411 miliar jiwa. Apabila dibandingkan antara angka kelahiran dan kematian, jumlah kematian lebih banyak.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Inflasi Terkendali, Mendagri Tito: Pertumbuhan Ekonomi Nasional PositifMendagri Tito mengatakan bahwa pada kuartal tiga 2022 pertumbuhan ekonomi RI berada pada angka yang positif.
続きを読む »
Populasi China MenyusutChina telah memasuki "era pertumbuhan populasi negatif", setelah angka statistik mengungkapkan, untuk pertama kalinya sejak 1961, terjadi penurunan angka jumlah populasi.
続きを読む »
Ekonomi China Tumbuh 3% di 2022, Meleset dari TargetPertumbuhan ekonomi China sepanjang 2022 tercatat 3%, meleset dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar 5,5%.
続きを読む »
Data Ekonomi China akan Pengaruhi Pasar Asia |Republika OnlineEkonom memprediksi pertumbuhan China hanya 2,8 persen.
続きを読む »
Bursa Asia Ditutup Loyo, Kecuali Nikkei-IHSGMayoritas bursa Asia-Pasifik ditutup melemah, setelah dirilisnya data pertumbuhan ekonomi China pada kuartal IV-2022.
続きを読む »