Banjir yang kerap melanda Manado, Sulawesi Utara, dipicu berbagai persoalan kompleks. Kondisi itu membuat sebagian masyarakat yang berada di daerah rawan banjir hanya bisa pasrah. Nusantara AdadiKompas
Kakak ipar Joni Manus menengok ayam peliharaannya di sebuah kandang di depan rumah mereka di tepi Sungai Bailang, yang terletak di Kelurahan Bailang, Kecamatan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Jumat .
Warga Cempaka butuh berhari-hari pulih setelah banjir. Cuaca yang terus-terusan mendung dan hujan bikin sofa, kasur, dan bahkan pakaian dalam tak kunjung kering. Namun, pengalaman tak menyenangkan menjadi korban banjir tidaklah asing bagi mereka.Joni Manus berdiri di depan rumahnya di Cempaka, Kecamatan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat . Rumahnya yang terletak tepat di tepi Sungai Bailang diterjang banjir bandang setinggi 2 meter pada 27 Januari 2023.
Perlahan keluarga Joni bangkit dari keterpurukan. Sebuah kandang ayam dari kayu dan seng ia bangun bersama kakak iparnya di tempat yang sama, tepat di atas garis antara jalan dan sungai, dengan biaya Rp 500.000. Namun, kini isinya baru enam ekor ayam petelur. “Kami beli lagi, per ekor Rp 300.000,” kata dia.Suasana Sungai Bailang yang mengalir di samping area permukiman Cempaka, Kecamatan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, Jumat .
Bukan cuma Neri yang enggan pindah, tetapi juga tetangganya, Helena Tundo . Ia mengakui, banjir pada awal 2023 itu adalah yang terparah sepanjang umurnya. Namun, buat apa pindah ke rumah di Pandu yang bahkan tak ada dapurnya? Lalu, mengapa banjir bisa terjadi? Liny menyebut hujan berintensitas tinggi sebagai pemicunya, baik yang di wilayah Manado maupun di hulu sungai di kabupaten/kota lain. Namun, banjir tak akan terjadi jika tak ada masyarakat yang tinggal di area garis sempadan sungai. Inilah yang menjadi penyebab utama bencana.Sebuah rumah di Kecamatan Bunaken, Manado, Sulawesi Utara, tampak rusak, Jumat , akibat banjir yang menerjang pada awal 2023.
“Itu baru dibilang banjir kalau ada permukiman di situ. Kalau enggak ada permukiman di garis sempadan sungai, ya, air bebas lewat. Makanya, pemerintah kota sekarang sedang gencar-gencarnya membongkar bangunan yang ada di atas drainase,” kata Liny.Seorang warga bertahan di dalam rumah yang telah kebanjiran air dari sungai tepat di hadapannya, Jumat di Kecamatan Singkil, Manado, Sulawesi Utara.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Internal Fatek Unima telusuri dugaan pungli oknum Ketua Jurusan PTIKDekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Manado (Unima), Sulawesi Utara, Eddy Kembuan menyebutkan internal jajarannya sementara menelusuri dugaan pungli yang ...
続きを読む »
Musibah yang Terus Melanda Bumi SulawesiDua gempa besar yang mengguncang Sulawesi dalam lima tahun terakhir membuka mata semua pihak. Sebagian jalur gempa melintasi sejumlah kota besar. Selain itu, banjir juga masih menjadi bencana “rutin” yang menghinggapi. Nusantara AdadiKompas
続きを読む »
Kalimantan, Pulau Paling Aman yang Kerap Diserbu Banjir dan Kebakaran HutanKalimantan sering disebut-sebut sebagai pulau yang paling aman dari bencana. Faktanya, kota-kota di pulau ini silih berganti dilanda banjir hingga kebakaran hutan dan lahan. Nusantara AdadiKompas
続きを読む »
Kawal Kegiatan Presiden dan Wapres, TNI AL Mengerahkan 4 KRI di Perairan Jakarta UtaraTNI AL mengerahkan 4 KRI di perairan Jakarta Utara untuk mengawal kegiatan Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin.
続きを読む »
Bersama BNNP Kalimantan Utara, Bea Cukai Tarakan Musnahkan Sabu Hasil Penindakan | Republika OnlineBarang bukti yang dimusnahkan berupa narkotika jenis sabu seberat lima gram.
続きを読む »
Kejaksaan Periksa Oknum Jaksa Nakal Berinisial EKT Pelaku Pemerasan di Sumatera Utara - Tribunnews.comOknum jaksa penuntut umum Kejari Batubara, Sumatra Utara berinisial EKT menjalani pemeriksaan terkait dugaan pemerasan.
続きを読む »