JPNN.com : Aktris Amanda Monopo membintangi film horor terbaru berjudul Indigo: What Do You See?
jpnn.com, JAKARTA - Aktris Amanda Monopo beradh akting dengan Aliando Syarief dalam film horor berjudul Indigo: What Do You See?Adapun Indigo merupakan comeback Amanda Manopo setelah tiga tahun tak berakting di layar lebar.
Baca Juga:"Pastinya untuk di film ini, saya film horor pertamanya setelah lama enggak main film lagi, lumayan berat, perubahan karakter main sinetron dan main film lagi," ujar Amanda Manopo di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat . Dalam film Indigo, perempuan 23 tahun itu berperan sebagai Zoya, seorang seniman yang ternyata memiliki indera keenam dan bisa melihat dunia lain.Baca Juga:Meski begitu, dia mengaku proses syuting berjalan dengan lancar dan tak mengalami cedera.
"Cedera enggak ada, Pak Rocky memberikan 100 persen safety, asuransi, dan mobil ambulans," ucap Amanda Manopo.
日本 最新ニュース, 日本 見出し
Similar News:他のニュース ソースから収集した、これに似たニュース記事を読むこともできます。
Bintangi Film Indigo, Amanda Manopo dan Aliando Syarief Harus Jalani Adegan Ekstrem dan BerbahayaMeski banyak adegan ekstrem, Amanda Manopo mengaku sang sutradara menerapkan standar tinggi untuk keamanan.
続きを読む »
Film Indigo Menguras Banyak Energi, Amanda Manopo: Saya Melakukan yang TerbaikAmanda Manopo come back ke layar lebar lewat film Indigo setelah sukses besar membintangi sinetron Ikatan Cinta.
続きを読む »
Aliando Syarief Ungkap Alasan Akhirnya Main FIlm Horor Pertama di IndigoFilm Indigo: What Do You See menjadi film horor pertama bagi Aliando.
続きを読む »
Pertama Kali Bintangi Film Horor, Aliando Syarief Bilang BeginiJPNN.com : Aktor Aliando Syarief membintangi film horor terbaru Indigo. Ini merupakan kali pertama dia membintangi film horor.
続きを読む »
Korea Indonesia Film Festival 2023 Siap Digelar, Ada 16 Film yang Diputar Termasuk CobwebAda 12 film Korea dan empat film Indonesia yang akan ditayangkan dalam Korea Indonesia Film Festival (KIFF) 2023.
続きを読む »
BMK Kemendikbudristek Fasilitasi Para Sineas dan Kreator Film di Busan Film Festival 2023Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Balai Media Kebudayaan (BMK), mendorong pustaka konten kebudayaa
続きを読む »